Entri Populer

Senin, 13 Oktober 2014

Akhlak Terpuji




AKHLAK TERPUJI

Akhlak ( أَخْلاَقٌ) berasal dari bahasa Arab jama’ dari “Khuluqun”( خُلُقٌ ) yang diartikan adat kebiasaan,perangai,tabi’at,watak, adab/sopan santun,dan agama.
Akhlak adalah kebiasaan, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu disebut akhlak. Jadi, pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, fikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu. Membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat didalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Akhlak terpuji diantaranya adalah:

Husnudzon

1.       Pengertian Husnudzan
Husnudzon adalah “sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik”. Orang yang       mempunyai sikap husnudzon berarti orang senantiasa berprasangka baik, kepada sesama atau segala keputusan (takdir) Allah SWT. Maksudnya seluruh ucapan dan ragam gejala yang Nampak pada tingkah laku seseorang diterima sebagaimana adanya tanpa diiringi dugaan-dugaan yang tidak baik, begitupun pula bila segala sesuatu yang tidak tercapai maka sikapnya tidak akan menjauh dari Allah SWT.
Sifat husnudzon merupakan salah satu sifat terpuji, keuntungan dari sifat ini yaitu dapat menahan diri, tidak terlalu mudah memberikan penilaian yang salah atau negative, yang diakibatkan sifat dan tingkah laku orang lain, lebih-lebih kepada segala keputusan, sifat husnudzon selalu diliputi keten
angan dan ketentraman serta kedamaian. Jauh dari perasaan gelisah, was-was dan khawatir serta sakit hati.
2.      Husnudzan kepada Allah
Maksudnya adalah berbaik sangka terhadap apa saja yang dikehendaki dan ditakdirkan oleh Allah. Manusia tidak boleh berburuk sangka kepada Allah. Sebab, Allah zat yang maha bijaksana terhadap hamba-Nya.
Sikap husnuzan kepada Allah harus selalu ditunjukan meskipun seseorang mengalami kegagalan. Memiliki anggapan bahwa Allah tidak adil,kejam, merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan tidak pantas dilakukan oleh orang-orang yang beriman.
Wujud dari sikap dan prilaku yang mencerminkan husnuzan kepada Allah antara lain :
a.       Selalu mensyukuri nikmat Allah
b.      Bersabar apabila tertimpa musibah
c.       Optimis dalam menghadapi hidup ini
d.      Tidak mudah putus asa

3.      Husnudzan terhadap diri sendiri
Adalah berprasangka baik terhadap dirinya sendiri. Apa saja yang ada pada diri sendiri dapat diterima dengan baik, tidak merasa kurang. Selain itu, juga percaya pada kemampuan sendiri dan selalu bersikap optimis dalam menghadapi masalah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan sebagian orang yang merasa tidak puas dengan keadaan dirinya sendiri. Misalnya, merasa ukuran tubuh tidak ideal, matanya kurang indah, dan sebagainya.
Untuk memenuhi keinginannya, maka ditempuhlah usaha untuk menyempurnakan diri. Misalnya, dengan cara operasi.
        Sikap yang demikian menunjukan ketidak puasan terhadap nikmat Allah. Disamping itu dapat diartikan tidak adanya rasa syukur atas karunia Allah. Padahal semua yang diciptakan Allah pada diri kita tentulah yang terbaik bagi kita. Allah berfirman:        

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 (G 30 S)



GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 (G 30 S)


Partai Komunis Indonesia sudah dua kali melakukan usaha kudeta / perebutan kekuasaan. Usaha  yang pertama pada tahun 1948 mengalami kegagalan karena PKI terlalu terburu – buru untuk melakukan kudeta padahal persiapannya belum matang.Sehingga pemerintah melalui TNI dapat dengan mudah menumpas gerakan PKI Madiun. Selama kurun waktu 1948 – 1965 PKI berusaha menyusun kekuatan kembali untuk melakukan kudeta. Selama ± 17 tahun, PKI berusaha keras menyusun kekuatan untuk mewujudkan tujuan dan ambisi gerakan mereka. Mereka melakukan berbagai usaha agar tujuannya tercapai. Namun, PKI tidak mau gegabah sehingga dalam melakukan berbagai usaha, mereka memakai cara dan taktik yang lebih bersifat damai.
             Faktor – faktor yang mendorong PKI untuk melakukan pemberontakan tahun 1965 :
a.     PKI ingin mendirikan negara sendiri berdasarkan asas komunis
PKI ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Paham yang ingin mengangkat derajat rakyat kecil         ( kaum buruh & tani  ), dengan pinsip sama rata- sama rasa . Dalam paham ini, tidak dikenal adanya Tuhan, mereka tidak mengakui adanya ke-Esa-an  dan keberadaan Tuhan. PKI berpendapat bahwa paham mereka lebih baik dan lebih pantas digunakan untuk memimpin negara Indonesia.
b.     PKi ingin melakukan perebutan kekuasaan Presiden Soekarno (kudeta)
Setelah berhasil mendekati dan mempengaruhi Presiden Soekarno, PKI ingin segera mengambil alih kepemimpinan dengan melakukan kudeta. Selain itu, PKI juga melihat kesehatan Presiden Soekarno yang terus memburuk sehingga tidak lagi bisa dimanfaatkan.

A.   USAHA – USAHA YANG DI LAKUKAN PKI UNTUK MEMPERLUAS PENGARUHNYA
a)      Mengadakan perekrutan anggota
Untuk mewujudkan cita – citanya, PKI melakukan usaha perekrutan anggota, karena basis kaum tani dan buruh masih lemah mereka bekerja sama dengan kaum borjuis. Dari tahun ke tahun, jumlah anggota PKI mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1965, yang terdaftar menjadi anggota partai tercatat 3,5 juta. Jumlah ini akan meningkat jika ditambah dari organisasi yang berafiliasi dengan PKI menjadi 20 juta. PKI menjadi partai komunis terbesar di luar negara – negara komunis
b)       Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan  “ aksi sepihak “
PKI beserta para pendukungnya mengambil alih tanah penduduk dan tanah perkebunan milik pemerintah, kemudian membuka lahan pertanian atau pemukiman di atas tanah yang diduduki. Proses pengambilalihan tanah ini di lakukan dengan jalan kekerasan dan pemaksaan.
Ex. Peristiwa Jengkol, Peristiwa Indramayu, Peristiwa Boyolali
c)      Indoktrinasi melalui Lembaga Kebudayaan Rakyat ( LEKRA )
Lekra merupakan sat organisasi pendukung PKI yang bergerak dalam bidang kebudayaan. Melalui lembaga ini, PKI berusaha menyebarkan paham komunis. Lekra menyerang dan memusuhi Manikebu yang merupakan wadah kelompok budayawan karena dianggap antirevolusioner dan berbau liberalism serta dibiyai oleh CIA. PKI menyerang Manikebu ( Manifestasi kebudayaan ) karena lembaga ini menentang adanya dominasi ideology tertentu dalam kegiatan seni dan intelektual. Karena tuduhan yang dilancarkan PKI, manikebu dibubarkan juga oleh Presiden Soekarno dan di larang berorganisasi.
d)      Menyusup dalam tubuh ABRI, AL, dan Kepolisian
PKI juga mempengaruhi beberapa orang perwira dalam tubuh ABRI, TNI AL, dan Kepolisian Negara, sehingga muncul sikap saling curiga diantara anggota dan angkatan tersebut.
Dalam tubuh ABRI, PKI membentuk polibiro untuk menentukan dan melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan ABRI. PKI merekrut anggota ABRI yang bersimpati dengan PKI Madiun, anggota yang kecewa dan sakit hati dan anggota ABRI yang masih muda.
e)      Membentuk angkatan kelima yang di persenjatai
DN Aidit, ketua Comitte Central ( CC ) PKI menuntut pemerintah agar mempersenjatai kaum buruh dan tani dengan membentuk angkatan kelima. Gagasan ini berasal dari Perdana Menteri RRC, Chou En Lai yang disampaikan kepada Presiden Soekarno. Ketika usul tersebut diajukan kepada semua panglima, maka hanya Menteri Panglima Angkatan Udara yang mendukung cita – cita PKI ini. Sedangkan Menteri Panglima dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Kepolisian  menolaknya.
f)       Mempersiapkan sukarelawan untuk Dwikora
Usaha ini hanya sebagai kedok PKI, PKI secara terang-terangan melatih para anggota pemuda rakyat dan GERWANI dengan ketrampilan teknis militer, seperti tata cara menggunakan senjata dan berperang. Tempat latihan di sekitar Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur.
g)      Menyebarkan isu tentang kesehatan Presiden Soekarno
PKI sangat tergantung pada Presiden Soekarno, sehingga ketika mendengar kabar bahwa Presiden Soekarno sakit keras dan bahkan bisa lumpuh dan meninggal segera dimanfaatkan oleh PKI. PKI menyebarkan berita ini sebagai alasan mempercepat kudeta sebelum kematian Presiden Soekarno. PKI langsung menyusun kekuatan fisik bersenjata dengan mengadakan latihan militer Pemuda Rakyat dan Gerwani
h)      PKI melancarkan fitnah tentang adanya Dewan Jenderal dalam AD yang ingin melakukan kudeta
Kegagalan dalam membentuk angkatan kelima membuat PKI melancarkan strategi terbaru. PKI melancarkan fitnah bahwa dalam tubuh AD ada Dewan Jendral yang ingin merebut kekuasaan Presiden Soekarno ( kudeta ) . Fitnah ini berdasarkan dokumen Gilchrist yang ditemukan di rumah Duta Besar Inggris. Pernyataan PKI ini dibantah oleh AD. Isu Dewan Jendral dan Dokumen Gilchrist menyebabkan PKI membuat gerakan tanding yang diberi nama Dewan Revolusi yang diketuai Letkol Untung Sutopo.

B.   GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
               Bentuk – bentuk gerakan yang di lakukan PKI pada tanggal 30 September 1965 adalah :
a)      Mengadakan rapat Koordinasi terakhir pada Kamis, 30 September 1965
Isu tentang kesehatan Presiden Soekarno membuat PKI ingin segera mewujudkan rencana kudeta. Rapat koordinasi Dewan Militer Polit biro PKI yang dihadiri  pimpinan tertinggi PKI, DN. Aidit memutuskan untuk segera melancarkan gerakan operasi membabat semua musuh – musuh revolusi.Hari H dan jam yang telah ditentukan disepakati untuk memulai gerakan operasi.
b)      Menculik sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat ( AD )
PKI melakukan penculikan terhadap para perwiratinggi AD yang mereka yakini akan melakukan tindakan makar terhadap Presiden Soekano secara serentak  pada 1 Oktober 1965 dini hari. Operasi ini dipimpin oleh Letkol Untung dengan pasukan Cakrabirawa ( sekarang PasPamPres), para pemuda Rakyat dan Gerwani. Target penculikan mereka adalah Jenderal A.H. Nasution, Letjen Achmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen S. Parman, Mayjen M.T. Haryono, Brigjen Sutoyo S, Brigjen D.I. Panjaitan. PKI gagal menculik A. H. Nasution namun putrinya Ade Irma Suryani menjadi korban keganasan PKI.
Para jenderal yang menjadi target penculikan dan pembunuhan PKI :
Kemudian, PKI membawa  para korban ke Lubang Buaya dan memasukkan jenasah mereka setelah menyiksa dan memaksa mereka menandatangani pernyataan yang berisi pengakuan tentang Dewan Jenderal.
c)      Menguasai Gedung RRI di Jalan Merdeka Barat, Jakarta
Setelah berhasil menculik dan menyiksa para jendral AD, PKI melakukan langkah selanjutnya. PKI menguasai gedung RRI dan menyiarkan berita bahwa mereka berhasil “mengamankan ibu kota Jakarta & menindak para dewan jenderal yang ingin melakukan kudeta terhadap kekuasaan Presiden Soekarno. PKI juga berhasil menguasai gedung telekomunikasi
d)      Menguasai Monas dan istana kepresidenan
Pada pagi 1 Oktober 1965, kawasan merdeka di sekitar Monas dan istana kepresidenan juga dijaga oleh pasukan – pasukan dari Kodam Diponegoro ( Yon 454 – bekas batalyon Untung) dan Brawijaya ( Yon 530 ) atas perintah pimpinan pemberontak.
e)      Gerakan 30 September di berbagai daerah
Selain di Jakarta, PKI juga melakukan gerakan di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Solo, Bandung, dll. Di Yogyakarta, PKI menculik dan membunuh Kolonel Katamso & Letkol Sugiyono. PKI juga melakukan terror bahkan pembunuhan terhadap kelompok non komunis terutama kaum agama & nasionalis.

C.    OPERASI PENUMPASAN G 30 S/PKI 
Karena terjadi kekosongan pimpinan Angkatan Darat, Mayjen Soeharto merasa bertanggung jawab atas keamanan ibukota Jakarta dan Presiden Soekarno. Soeharto kemudian memimpin koordinasi dan operasi penumpasan G 30 S/PKI. Soeharto kemudian berhasil mengusai kembali RRI . Langkah selanjutnya mengepung Lubang Buaya dan mencari keberadaan para jenderal yang di culik. Soeharto juga berhasil  menyeret pelaku gerakan 30 september ke Mahmilub yang mengakibatkan mereka mendapatkan hukuman mati maupun mendekam penjara selama bertahun –tahun.

D.   DAMPAK GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965

1.     Di bidang politik
1)      Terjadinya ketidakstabilan politik
2)       Terjadinya konflik horizontal ( antar penduduk ) yakni orang – orang anti komunis dengan anggota PKI
3)      Mulai merosotnya kewibawaan  Presiden Soekarno karena Presiden Soekano tidak mengutuk tindakan PKI dan tidak mengambil tindakan tegas terhadap PKI.

2.     Di bidang ekonomi
1)      Kelangkaan bahan makanan
2)      Harga barang – barang melambung tinggi
3)      Inflasi mencapai 100 % setahun
4)      Harga bahan bakar naik

3.     Di bidang social
Dampak di bidang social berupa gerakan demonstrasi rakyat dan mahasiswa menuntut Presiden Soekarno menyelesaikan berbagai konflik dan mengambil tindakan tegas terhadap PKI.

E.    BERBAGAI KONTROVERSI PELAKU / DALANG G 30 SEPTEMBER 1965 
Setelah Orde Baru jatuh, materi tentang gerakan 30 September 1965 menjadi perdebatan. Sebagian kalangan berpendapat materi ini tidak usah dimasukkan dalam kurikulum pengajaran lagi karena banyak kejanggalan tentang kejadian yang sebenarnya dari gerakan 30 September 1965. Sebagian lagi berpendapat materi ini harus tetap disampaikan. Alasannya,  peristiwa ini mau tidak mau ikut menyumbang terjadinya pergantian orde lama ke orde baru, pergantian era dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto. Namun, materi yang disampaikan harus membeberkan kontroversi yang ada seputar dalang sebenarnya dari gerakan 30 September 1965. 
Hal ini disebabkan karena selama pemerintahan Orde Baru, tudingan pelaku gerakan 30 September 1965 hanya ditujukan kepada PKI. PKI sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas peristiwa ini.Selama pemerintahan Presiden Soeharto, setiap tanggal 30 September diputar film tentang aksi yang dilakukan PKI. Alasan pemutaran ini sebagai penghormatan pada tujuh jenderal yang terbunuh pada peristiwa ini. Namun, film ini tidak lagi diputar setelah Soeharto lengser. 
Setelah Orde Baru jatuh, banyak kontroversi yang muncul tentang siapa dalang sebenarnya dari gerakan 30 September 1965. Sebenarnya siapa sosok dibalik peristiwa 30 September 1965.Berbagai kontroversi tentang sosok dibalik peristiwa 30 September 1965 diantaranya mengacu pada :
1.     PKI
PKI berambisi menguasai dan memimpin negara Republik Indonesia dan ingin menjadikan negara ini sebagai negara yang berhaluan komunis. PKI ditengarai sebagai dalang gerakan 30 September karena orang – orang PKI yang melakukan penculikan dan pembunuhan para jenderal. Fakta tentang dugaan ini berupa adanya aksi penumpasan terhadap anggota PKI dan ditangkapnya anggota – anggota PKI, termasuk Aidit dan Untung. Mereka diadili dan mendapatkan hukuman atas aksi penculikan dan pembunuhan
2.     Ir. Soekarno
Presiden Soekarno ditengarai sebagai dalang aksi penculikan dan pembunuhan para Jenderal karena Presiden Soekarno ingin menyingkirkan pihak – pihak yang “berseberangan “ dengan kebijakannya. Para Jenderal tersebut termasuk vocal menentang kebijakan Presiden Soekarno.
3.     Soeharto
Fakta bahwa Soeharto sebagai dalang dibalik peristiwa Gerakan 30 September baru terkuak setelah berakhirnya era kepemimpinan Soeharto. Selama menjabat sebagai presiden ( 32 tahun ), tidak ada pihak – pihak yang berani mengaitkan nama Soeharto dengan PKI. Setelah Soeharto lengser, barulah muncul banyak fakta dan kontroversi bahwa Soeharto terlibat dalam Gerakan 30 September. Saat itu, Soeharto sudah mengetahui akan adanya aksi penculikan dan pembunuhan terhadap para Jenderal Angkatan Darat, namun Soeharto tidak bereaksi.
4.     CIA
Dugaan keterlibatan agen rahasia Amerika Serikat – CIA muncul karena Amerika Serikat tidak ingin  Indonesia menjadi negara komunis. Saat itu, Amerika Serikat sedang terlibat perang dingin dengan Uni Soviet, sehingga, Amerika Serikat memberikan dana untuk mencegah Indonesia menjadi negara komunis.
Menurut David T. Johnson (1976) dalam buku yang sama mengatakan bahwa ada enam skenario yang dapat dijalankan Amerika Seriikat dalam menghadapi situasi yang memanas di Indonesia menjelang tahun 1965 yaitu : (1) Membiarkan saja, (2) Membujuk Soekarno mengubah kebijakan, (3) Menyingkirkan Soekarno, (4) Mendorong Angkatan darat mengambil alih kekuasaan, (5) Merusak kekuatan PKI, (6) Merekayasa kehancuran PKI sekaligus kejatuhan Sukarno. Dan ternyata skenario yang terakhir yang dilakukan.

Dari peristiwa gerakan 30 September 1965, banyak hikmah yang bisa diambil, bagaimana mensikapi suatu peristiwa - peristiwa sejarah. Sejarah bisa menjadi alat politik untuk mempertahankan kekuasaan. Ketika seseorang sudah kehilangan kekuasaannya, bisa memunculkan suatu paradigma baru. Kekuasaan tidak langgeng karena dapat dengan mudah hilang. Semoga para siswa bisa bijaksana mengambil keputusan apabila mendapat kepercayaa memegang kekuasaan, walaupun dalam lingkup yang kecil.

Minggu, 03 November 2013

Tips Memotret Foto Makro


Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop.


Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1, yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Sebagai contoh, pada film 35 mm, lensa harus dapat fokus pada area sekecil 24 36 mm, yaitu ukuran gambar pada film.
Seiring kemajuan teknologi yang menghasilkan fotografi digital, definisi fotografi makro pun berubah menjadi lebih dinamis yaitu teknik pengambil foto objek dalam jarak yang sangat dekat, berkisar antara 10 hingga 60 cm dari lensa kamera. Sedangkan jarak yang lebih dekat dari 10 cm, bisa dikatakan telah memasuki wilayah fotomikrografi.
Fotografi Makro dapat dilakukan pada objek apa saja. Tanaman, hewan, makanan hingga produk dapat dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan sebuah foto makro.
Kali ini, kami akan berbagi tips dalam mengambil foto makro secara umum agar Anda dapat menghasilkan foto makro yang lebih baik. Simak langkah-langkahnya berikut ini:
1. Siapkan Kamera dan Lensa
Untuk membuat sebuah foto makro saat ini sebenarnya sangatlah mudah. Jika tidak memiliki sebuah kamera DSLR, Anda juga dapat menggunakan kamera saku dan memilih mode makro pada kamera untuk mengambil foto.
Tapi jika Anda pengguna kamera DSLR, untuk membuat sebuah foto makro yang baik, Anda wajib memiliki sebuah lensa makro. Lensa makro memang dibanderol dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lensa lain. Namun tidak perlu khawatir karena kini ada alternatif yang lebih murah. Anda dapat menggunakan adapter lensa makro atau extension tube tambahan untuk mengubah lensa standar menjadi sebuah lensa makro.
2. Perhatikan Pencahayaan atau Lighting
Semakin dekat lensa ke subjek, pencahayaan akan semakin minim. Untuk itu, kondisi pencahayaan di sekitar wajib diperhatikan. Pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur ISO serendah mungkin. Sebab pada fotografi makro, gambar yang detil dan bebas ganguan noise adalah yang utama.
Setelah mengatur ISO ke angka terendah, Anda kemudian dapat mengatur bukaan diafragma kamera ke posisi terbesar. Melakukan pengaturan diafragma akan sangat menguntungkan pada pemotretan makro dengan subjek yang tidak bergerak seperti tanaman atau produk.
Karena selain akan mendapatkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, Anda juga akan mendapatkan efek bokeh (blur pada bagian belakang subjek) yang membuat foto tampil lebih artistik.
Namun jika Anda melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti hewan, maka pengaturan Shutter Speed yang tepat adalah kuncinya. Karena biasanya hewan-hewan kecil seperti semut, lalat, nyamuk, belalang, kupu-kupu dan lain-lain dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja.
3. Jangan Ragu Memakai Alat Bantu
Jika Anda memotret makro untuk sebuah produk, sangat disarankan agar Anda melakukannya di dalam studio. Karena dengan menggunakan bantuan lampu studio yang dapat diatur untuk menyala secara continuos akan mempermudah Anda untuk menentukan titik fokus.
Sedangkan untuk pemotretan makro hewan atau tumbuhan yang biasa dilakukan di luar ruangan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti flash, atau flash khusus untuk foto makro jika kondisi pencayaan kurang mendukung. Kemudian, agar gambar yang dihasilkan dapat tetap tajam, jangan lupa gunakan sebuah tripod saat memotret.
4. Perhatikan Fokus dan Mode Metering
Misfokus atau fokus yang meleset, adalah petaka pada sebuah fotografi makro. Untuk menghindarinya, penggunaan pengaturan fokus secara manual akan lebih efektif dibandingkan dengan mode Autofocus.
Kemudian agar lebih mudah dan cepat dalam menentukan fokus di mode manual, sebaiknya Anda mengatur opsi metering kamera pada mode Spot Metering. Karena penggunaan Spot Metering akan membuat kamera menghitung metering pencahayaan hanya di area fokus yang dituju saja.
5. Memiliki Tujuan
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penting diketahui tujuan pengambilan fotografi makro, apakah hanya untuk sekedar iseng, seni, kepentingan ilmiah, pemberitaan atau promosi produk.
Dengan demikian kita bisa fokus. Biasanya untuk kepentingan ilmiah dan pemberitaan lebih mengutamakan 'pesan foto' daripada keindahannya (seni), namun akan menjadi foto yang hebat apabila keduanya dapat disatukan.
6. Bersabarlah dan Tetap Bereksperimen dengan Komposisi
Memotret makro tidak seperti memotret landscape atau potrait. Anda harus memiliki kesabaran ekstra karena pengambilan gambar harus dilakukan sedekat mungkin dengan subjek. Selain perlu kesabaran lebih, kami juga tetap menyarankan agar Anda terus bereksperimen dengan komposisi agar foto makro menjadi lebih baik setiap harinya.
Good Luck !!! :)